Puisi kongkret yaitu puisi yang mementingkan bentuk grafis atau tata wajah yang disusun mirip dengan gambar. Di samping makna yang ingin disampaikan oleh penyair, ia juga memperlihatkan kemanisan susunan kata-kata dan baris serta bait yang menyerupai gambar seperti segitiga, huruf Z, kerucut, piala, belah ketupat, segi empat, dan lain-lain.
Puisi kongkret sangat terkenal dalam dunia perpuisian Indonesia sejak tahun 1970-an. Sutardji Calzoum Bachri termasuk pelopor juga. Puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri banyak yang dapat dikategorikan puisi kongkret. Puisi yang berjudul “Tragedi Winka dan Sihka” ( bentuk zig-zag), Q (mirip sebuah bangunan), Kucing ( segi empat) termasuk puisi kongkret.
Perhatikan puisi kongkret Dharma Sari di bawah ini!
Drama Sebabak
a C a r a C a
o e
w w
o e
C o w o K a n d K e w e k
o e
w w
e o
e o
e o
K
a
u
O w e e e e e e k k
Puisi kongkret yang mirip gambar piala, yang garis-garisnya diganti dengan sepuluh huruf itu cukup unik juga. Puisi tersebut mengedepankan sebuah acara remaja antara cowok dan cewek yang berakhir dengan saling menuduh : kau penyebab cewek melahirkan.
Unsur-unsur yang Menonjol dalam Puisi Kontemporer
Unsur-unsur yang menonjol dalam puisi kontemporer ialah :
- unsur bunyi : menggunakan rima dan repetisi
- tipografi : susunan baris-baris atau bait-bait puisi serta cara penulisan huruf
- enjambemen: pemotongan kalimat atau frase pada akhir baris dan potongan lainnya diletakkan kembali pada baris berikutnya.
- parodi atau unsur kelakar
Makna Puisi Kontemporer
Puisi yang baik pasti memiliki makna walaupun dalam arti yang berbeda-beda. Meski Sutardji Calzoum Bachri menampilkan kata-kata tanpa makna , ia masih tetap berorientasi kepada makna dalam membawa suasana. Bagaimanapun juga puisi yang berhasil mesti mempunyai makna. Pembaca tidaklah sia-sia jika mencoba mencari makna dalam puisi-puisi kontemporer
a. Perhatikan puisi Q di bawah ini!
Q
! !
! ! !
! ! ! ! ! !
!
! a
lif ! !
l
l a
l a m
! !
m m m m m m m m m m m
ii iii i i i i ii i
m m m m m m m m m m m m m m m m m m m
( Sutardji Calzoum Bachri)
b. Perhatikan puisi “Tragedi Winka dan Sihka” di bawah ini!
Tragedi Winka dan Sihka
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
(Sutardji Calzoum Bachri, 1983)
Meskipun makna puisi tersebut tidak diungkapkan, bentuk fisik puisi di atas membentuk makna. Puisi di atas merupakan tragedi. Pembalikan kata /kawin/ menjadi /winka/ dan /kasih/ menjadi /sihka/ mengandung makna bahwa perkawinan antara suami istri itu berantakan dan kasih antara suami dan isteri sudah berbalik menjadi kebencian.
Baris-baris puisi yang membentuk zig-zag mengandung makna terjadinya kegelisahan dalam perjalanan perkawinan itu. Pada baris ketujuh kata /kawin/ berjalan mundur. Hal ini mengandung makna bahwa cinta dalam perkawinan yang tadinya besar, berubah menjadi semakin lama semakin mengecil. Pada baris ke-15 kata /kawin/ berubah menjadi /winka/, ini berarti percek-cokan dan perpisahan sudah sering terjadi sehingga kata /kasih/berubah menjadi/sihka/, artinya kasih itu berubah menjadi kebencian. Pada baris ke-22 kasih itu mundur sekali, sampai akhirnya tinggal kasih sebelah saja, yakni tinggal /sih/ . Pada akhir puisi ini kawin dan kasih itu menjadi kaku atau mati. /Ku/ diawali dengan huruf kapitall menyatakan bahwa mereka kembali kepada Tuhan.
Baik puisi “Tragedi Winka dan Sihka” maupun “Q” , keduanya termasuk puisi kongkret. “Tragedi Winka dan Sihka” melambangkan bentuk zig-zag dan “Q” dengan bentuk grafis yang mirip sebuah bangunan.
Membaca alif lam mim, kita ingat kita ingat kepada Quran. Ini diperkuat dengan judul Q = Quran. Tanda seru sebanyak itu dimaksudkan agar manusia rajun membaca Quran dengan pemahaman yang mendalam. Huruf alif lam mim juga bermakna agar manusia membuka misteri alam dan semua misteri alam itu ada jawabannya dalam Quran
Contoh lain
V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V
V
! VIVA PANCASILA !
(Jeihan)
Untuk memahami bentuk puisi semacam ini kita perlu memiliki daya kontemplasi dan imajinasi yang tinggi. Puisi karya Jeihan ini dapat saja kita tafsirkan sebagai perjuangan bangsa Indonesia dalam menggali, merumuskan, menghayati, dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara.
Jumlah V tujuh belas dan jumlah baris delapan mengandung makna diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Memang sejak waktu itu hingga sekarang, untuk mewujudkan suatu kehidupan bangsa yang berdasarkan Pancasila diperlukan proses yang panjang, walaupun banyak tantangan, Pancasila tetap jaya.
susah :\
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusI like
BalasHapusGa jelas
BalasHapusBaru tahu jadi nambah pengetahuan 😊 thanks 💗🙏
BalasHapustidak mengerti boleh sih typografi tapi masak cuma 1 huruf bisa mengadung bnyk cerita..bisa saja sih tapi arti 1 huruf pada setiap orng tidak sama..jadi puisi 1 huruf itu abstrak dan tdk bs dimengerti..menulis 1 huruf yang sama itu berarti sedang kesal mau teriak tp gak bisa
BalasHapus